Cara
kerja DSL dan perkembangan teknologinya
DSL ( Digital Subscriber Line) adalah satu
set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang
digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. (http://id.wikipedia.org/wiki/DSL).
DSL ( Digital Subscriber Line )
dapat mengirimkan data hingga kecepatan 160 Kbps melalui kabel akses tembaga
yang berdiameter 0,6 mm dan terbentang sepanjang 6 km. Mode transmisi pada DSL
adalah simetris yaitu kecepatan data dapat dikirim dari dua arah yaitu dari
pelanggan ke sentral (Upstream) dan arah terima di pelanggan dari
sentral ( Downstream ) sama besar kecepatannya. Teknik modulasi yang
digunakan dalam DSL adalah QAM ( Quadrature Amplitude Modulaion )
dan teknik line coding yang digunakan adalah 2B1Q ( 2 Binary 1
Quartenary ) yaitu pengkodean yang mengkonversikan 2 buah bit biner menjadi
sebuah simbol kuartener dengan 4 level baud yang disebut quat.
Kanal yang dipergunakan pada DSL adalah dua kanal B masing-masing berkecepatan
64 Kbps yang berfungsi untuk membawa sinyal informasi dalam bentuk suara, data
atau video dan satu kanal D berkecepatan 16 Kbps yang berfungsi sebagai
pensinyalan.
Berikut
merupakan varian DSL, antara lain :
1. ADSL (asymmetrical digital subscriber line)
ADSL cocok untuk mengakses
internet karena dibuat untuk memberikan lebih banyak
Lebarpita untuk
aliran downstream dari pada upstream.Downstream berkisar dari 1,5 Mbps –Mbps. sedangkan
Upstream-nya 16 kbps - 640 kbps. Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai
18.000 kaki
(5,48 Km) pada sepasang kawat tembaga pilin (single twisted pair).
2.
HDSL
(high-data-rate digital subscriber line)
HDSL ini bersifat simetrik, dapat
memberikan lebarpita 1,544 Mbps di setiap jalurnya pada dua pasang kawat
tembaga pilin.ADSL juga dapat dipakai untuk menyediakan layanan T1/E1. Rentang
operasi HDSL 12.000 kaki (3,65 Km), harus disediakan penguat sinyal (repeater)
untuk memperpanjang jarak layanannya.ADSL juga digunakan terutama untuk
koneksi-koneksi jaringan, misalnya : PBX, GSM, data dan Video.\
3. SDSL
(single-line digital subscriber line)
Bandwidth SDSL 1,544 Mbps baik untuk
downstream maupun upstream-nya. Jarak rentan 10.000 kaki (3 Km). Aplikasinya
adalah seperti pada residential video converencing atau akses Lan jarak jauh.
4. VDSL
(Very-high-data-rate digital subscriber line)
Jaraknya 1.000 sampai 4.500 kaki
(304 meter- 1,37 Km), lebarpita rata-rata 13 Mbps sampai 52 Mbps untuk
downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream -nya. VDSL juga
memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV
(highdefinition television) dengan menggunakan teknologi VDSL.
Referensi: eprints.undip.ac.id/25808/1/ML2F399435.Pdf
A08
Multipleksing dalam dunia internet _Kelompok 8_pdf.
Perbedaan
PSTN dan ISDN
ISDN
merupakan
pengembangan dari jaringan telepon IDN ( Integrated Digital Network ) yg menyediakan hubungan digital dari
ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses
transformasi informasi dalam bentuk suara, data dan gambar
Karakteristik utama ISDN :
1.
Mendukung aplikasi suara dan non-suara dengan menggunakan rangkaian terbatas
dari fasilitas-fasilitas yang sudah distandarkan.
2.
Mendukung aplikasi switched dan nonswitched.
3.
Ketergantungan terhadap koneksi 64-kbps.
4.
Kecerdasan dalam jaringan.
5.
Arsitektur protokol belapis.
6.
Macam-macam Konfigurasi.
PSTN
Public Switched Telephone Network
atau yang biasa disebut jaringan telepon tetap, yang menggunakan kabel sebagai
perantara atau media penghubung. Jaringan PSTN sudah di kenal lama oleh
masyarakat luas, masyarakat pada umumnya memanfaatkan jaringan PSTN untuk
telpon rumah dan jaringan internet, karena biaya yang dikeluarkan cukup murah
dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Karakteristik utama PSTN:
1.
Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
2.
Bersifat
circuit-switched
3.
Memiliki
bandwith 64 kbps
4.
Bersifat fix
sehingga mobilitasnya sangat terbatas
5.
Dapat
diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN.
Referensi dari :
Perbedaan x.25
dan Frame Relay
Referensi: te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2011/02/virtual-circuit.pdf
Frame Relay adalah sebuah protocol yang berorientasi pada
packet switching, yang umumnya dipergunakan oleh perusahaan telepon, yang
mengandalkan kecepatan tinggi dan biaya ekonomis. Frame Relay pada dasarnya
adalah sebuah software yang khusus di-desain untuk menyediakan koneksi digital
yang lebih efisien dari suatu point tertentu ke point yang lain. Jadi, Frame
Relay merupakan sebuah teknologi yang menawarkan metode yang lebih cepat dan
lebih ekonomis dalam menjalankan computer networking.
Sedangkan
X25 merupakan Protokol pertama yang keluar setelah PSTN dianggap kurang memadai
(PSTN hanya untuk telepon), karena itu di ciptakanlah protokol X25 dengan basis
teknologi telepon. X25 lebih mengutamakan koneksi pada jaringan, tidak mendefinikan
routing, akan tetapi X25 mendefinisikan interface antara perangkat user dengan
perangkat jaringan. X25 menggunakan teknologi Pakcet switching (Mirror Server).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar