welcome.....

selamat datang di blog saya

Rabu, 19 Agustus 2009

Cinta jadi sahabat

Mau jadi teman,cinta jadi sahabat
Betapa mudahnya kau ucapkan itu
Mau jadi teman cinta jadi sahabat
Kau pikir mudahnya aku terima itu
Ku impikan hidup bersama
Tak sakedar tempat berbagi cerita
Beribu kawan dapat ku cari
Hati ini rasanya pasti kau mengerti
Aku manusia kita ini sama
Dikau perlu teman aku perlu kekasih
Kalau kau tak suka timbang aku kecewa
Usahlah pura pura teman jadi alasan
Dua tiga kucing berlari
Manalah sama sikucing belang
Dua tiga dapat kucari
Apatah lagi dikau seorang
Tak berat bagi ku untuk terpaksa mengakui
Bahwa cinta memang tak selalu harus memiliki
Kusimpan niat dan mimpimu lalu kutulis
Mungkin kisah inilah yang besok buat dikau menangis
(Mau jadi teman cinta jadi sahabat
Betapa mudah nya kau ucapkan itu
Mau jadi teman cinta,cinta jadi sahabat
Kau pikir mudahnya aku terima itu)2x

Selasa, 18 Agustus 2009

kata-kata mutiara

pandangan hidup

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Hawa diciptakan dari rusuk Adam, bukan dari kepala untuk dijunjung, bukan dari kaki untuk dijadikan alas, melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidup, dekat dihati untuk dicintai...

Kadang-kadang ALLAH hilangkan sekejap matahari kemudian dia datangkan pula guruh dan kilat. Puas kita mencari di mana matahari, rupa-rupanya ALLAH nak hadiahkan kita pelangi yang indah ...

Jika kamu memancing ikan, setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu, janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja…. Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup... Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya, janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja… Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatimu…

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Senin, 17 Agustus 2009

pekan budaya kuantan singingi

Muhammad ridho

XI IPA 1 sma pintar

Ronaldo rozalino SS.Sn

Pekan budaya kuantan singingi

Jalan-jalan kekuantan singingi

Singgah di sebentar makan bubur

Bukan orang kuantan singingi

Kalau dikau tak tau jalur

Hi….pemuda kuantan singingi telah masuklah bulan agustus,yaitu; bulan yang penuh berkah bagi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi masyarakat kuantan singingi,pasalnya pada bulan ini akan banyak acara dilakasanakan dikuantan singingi diantaranya yaitu PACU JALUR, nah inilah yang membawa berkah bagi kami yang sekolah di kuantan singingi because biasanya kami para murid mendapat despensasi pengurangan jam pelajaran….ha….ha….ha….tapi bukan itu sebenarnyayang saya maksud, Pacu jalur ini dilaksanakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan republik INDONESIA menurut postingan lama saya pacu jalur ini berawal dari zaman penjajahan belanda diindonesia. sejak beberapa tahun, pacu jalur telah masuk kedalam kalender pariwisata nasional di Riau yang diadakan oleh masyarakat Kuantan singingi. Tidak hanya Pemerintah kabupaten Kuantan singingi, Pemerintah provinsi Riau juga merasa sangat bertanggung jawab untuk melestarikan budaya rakyat yang amat luhur sejak ratusan tahun tersebut.

Bahkan pada tahun 2005 lalu Wakil Presiden H Moch Jusuf Kalla berkesempatan hadir guna menyaksikan kgeiatan tersebut sekaligus membuka acara. Pembukaan kegiatan budaya pacu jalur yang digelar masyarakat Kuantan Singingi berlangsung cukup meriah. Ribuan masyarakat tumpah rumah memenuhi tribun dan tepian Narosa, Teluk kuantan atau lebih lumrah disebut koto toluak.

Ok….sebelum bercerita saya akan sedikit mengenalkan tentang jalur. Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Upacara adat khas daerah Kuansing ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 23—26 Agustus. Panjang perahu/jalur yang digunakan dalam lomba ini berkisar antara 25—40 meter dengan jumlah atlet 40—60 orang tiap perahu.

o…..ya…menyinggung asal mula jalur ini,menurut postingan lama saya,kegiatan lomba dayung ini merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Perahu atau jalur, dahulu, sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi atau pun hasil hutan. Kebiasaan menggunakan perahu inilah yang mungkin merupakan cikal bakal kegiatan Pacu Jalur. Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk memeringati serta memeriahkan hari ulang tahun ratu mereka yang bernama Ratu Wilhelmina. Namun, semenjak Indonesia merdeka, Pacu Jalur berangsur-angsur dijadikan upacara khas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Nah….karena itulah budaya pacu jalur ini tetap exsis di kuantan singingi sampai sekarang. Namun bagi saya orang singing hilir,walaupun tampatnya jauh dari tempat saya tinggal tapi saya tetap ikut berpastisivasi untuk melihat karena acara yang sekali setahun ini adalah budaya kami para generasi kuantan singing(kuansing).

Selain diadakan ditepian narosa pacu jalur ini juga sering dilaksanakan di kecamatan-kecamatan dikuantan singing tapi tidak semeriah yang di tepian narosa,karena yang ditepian narosa ini diikuti oleh umum seperti tahun kemaren juga ada jalur bari Negara tetangga yaitu malaisya namun tetap juga jalur pemuda kuansing yang menjadi pemenang,makanya pacu jalur ini menjadi event nasional karena dapat dinikmati oleh seluruh daerah.

Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela tidak memotong karet yang merupakan pencarian masyarakat kuantan singingi demi melihat jalur ini ya…..maklum lah sakali setahun coy……

Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu biasanya kayu yang dipilih yaitu kayu yang mengandung jin atau penunggunya, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur. Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.

Munggkin sagitu ajo yang den sobuikiin kek sanak saudaro di seluruh dunio jan lupo kalau ado jalur sansanak ikuk lo mandaptar kek panitianyo tabukak nyie untuak umum pendaptaran biasonyo sabolun pacu(23 agustus),yang pontiang maju toruih kuantan singingi(kuansing) oke.

{translate} hoi…………. bro segitu aja ya kalau ingin ikut mendaptar kepanitia sebelum 23 agustus,buruannnnn hanya sekali setahun hadiahnya besar lo…

Pokoknya nggak rugi dan yang ingin berjualan boleh kok…yang penting bayar komisi,dan dijamin nggak akan rugi karena akan banyak pengunjung mulai dari local sampai mancanegara.

Nah….udah tau kan tentang jalur makanya pertahankanlah tradisi ini jangan sampai di ambil oleh orang lain(luar negeri)kayak reok ponorogo…..oky kuantan singingi(kuansing) maju teruzzzzz(maju toruiiiiiii/kayuah toruiiii)

Sabtu, 01 Agustus 2009

pacu jalur dikuantan singingi


PACU JALUR OLEH M RIDHO
A. Selayang Pandang

Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Upacara adat khas daerah Kuansing ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 23—26 Agustus. Panjang perahu/jalur yang digunakan dalam lomba ini berkisar antara 25—40 meter dengan jumlah atlet 40—60 orang tiap perahu. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan beribu-ribu atlet dayung, serta dikunjungi oleh ratusan ribu penonton baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Konon, kegiatan lomba dayung ini merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Perahu atau jalur, dahulu, sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi atau pun hasil hutan. Kebiasaan menggunakan perahu inilah yang mungkin merupakan cikal bakal kegiatan Pacu Jalur. Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk memeringati serta memeriahkan hari ulang tahun ratu mereka yang bernama Ratu Wilhelmina. Namun, semenjak Indonesia merdeka, Pacu Jalur berangsur-angsur dijadikan upacara khas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada awalnya, kegiatan Pacu Jalur hanya diikuti oleh segelintir masyarakat di sekitar daerah Kuantan Singingi. Namun, dalam perkembangannya, kegiatan ini banyak mendapat perhatian dan simpati dari berbagai kawasan, terutama daerah-daerah kawasan Riau dan sekitarnya serta mancanegara. Oleh karena itu, saat ini festival Pacu Jalur tidak hanya milik masyarakat Kuantan Singingi saja, melainkan telah menjadi pesta rakyat milik masyarakat Riau dan kawasan sekitarnya. Festival yang bernuasa tradisional ini telah ditetapkan masuk ke dalam Kalender Pariwisata Nasional (Major Event).

B. Keistimewaan
Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.
Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur. Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.
Para wisatawan yang berkunjung ke festival ini juga dapat mengunjungi obyek-obyek wisata lainnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi penyelenggaraan acara ini, seperti Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Wisata Sentajo yang menyimpan warisan rumat adat tradisional zaman dahulu.

C. LokasiPacu Jalur diselenggarakan di pinggir Sungai Kuantan (Teluk Kuantan) yang juga terkenal dengan nama Tepian Narosa di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau, Indonesia.

D. Akses
Lokasi Pacu Jalur yang berada di Tepian Narosa berjarak kira-kira 150 km dari Kota Pekanbaru ke arah selatan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, para wisatawan yang ingin menyaksikan event besar ini, cukup menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam dari Kota Pekanbaru. Alernatif lain untuk menuju lokasi acara pesta rakyat ini adalah menggunakan transportasi umum yang tersedia dari Kota Pekanbaru menuju Kota Kuantan Singingi. Namun, karena belum tersedia angkutan dalam kota di Kabupaten Kuantan Singingi, pengujung disarankan untuk menggunakan jasa ojek dan mobil pick up menuju lokasi pertunjukan.

E. Harga Tiket

Pengunjung yang menyaksikan festival ini tidak dipungut biaya kecuali duduk ditribun kita membayar 10000-20000.

F.Antusias Masyarkat

pada saat pacu jalur kota taluk kuantan sangat padat akan orang,ini karena adalah salah satu adat ata budaya yang tinggi hikmahnya oleh masyarakat kuantan singingi oleh karena itu biasanya sekolah-sekolah dikuantan singingi diberi despinsasi yaitu pengurangan jam pelajaran.